Gerakan rakyat telah menggerakan fokus kebudayaan dalam decade terakhir ini. Tujuannya memperjuangkan cita-cita rakyat akan kehidupan yang lebih baik. Agar perubahan yang dicita-citakan betul-betul membawa kesejahteraan kepada rakyat, maka rakyat harus menjadi pelaku perjuangan.
Untuk memperkuat gerakan rakyat, ada tiga hal yang perlu terus diakukan: pengorganisasian rakyat, pendidikan rakyat dan formasi kepemimpinan rakyat. Gerakan-gerakan rakyat secara tradisional di Indonesia terwujud melalui kelompok-kelompok seperti, serikat tolong-menolong, kelompok petani, kelompok nelayan maupun kelompok simpan pinjam. Ada juga persekutuan yang berbasis kepada komunitas agama.
Kendati begitu, kelompok-kelompok ini belum dapat berkiprah menjadi gerakan rakyat yang memperjuangkan perubahan. Paling-paling hanya mengawetkan kemapanan. Penyebab kemandekan ini antara lain, tidak berlangsungnya proses pendidikan kesadaran kritis dan ketergantungan kepada pemimpin karismatis, sehingga tidak tampil pemimpin-pemimpin baru yang lebih segar.