Proses Pengorganisasian
Aku mulai ditempatkan di Sukabumi sejak februari 2009 - Februari 2010. waktu yang lama juga untuk melakukan pengorganisasian. aku dibantu dengan salah seorang volunteer, yang merupakan orang asli sukabumi. namanya Ade Erna. biasa aku panggil dia Teh Ade. Dia dah berkeluarga dan punya dua orang anak perempuan. yang paling kecil sudah SMA saat ini.
Awalnya aku disewakan sebuah tempat untuk tinggal di sukabumi. tempatnya gak luas, sekitar ukuran 4x5 meter gt lah. Dan berlokasi deket dengan kontrakan rekan-rekan buruh yang bekerja di PT. Doo Doo Lee. Aku mulai membangun jaringan dan berkenalan dengan mereka yang kost di sekitar kost aku. mulai dari ngobrol2, sampai liwetan (masak2 bareng dan makan bersama, dimana makanannya diletakkan di selembar daun pisang, trus dimakan bersama2 deh). seru emang pengalaman itu.
Mulai dengan bertanya dan mendengarkan bagaimana rekan2 tersebut bekerja dan apa yang mereka peroleh dari pekerjaan mereka, aku mulai menyisipkan racun2 untuk melakukan penyadaran kepada rekan2 tersebut. dengan memberikan pertanyaan seputar hak2 yang mereka yang mereka dapat dalam bekerja, serta bagaimana berhitung tentang pengeluaran untuk kebutuhan selama sebulan mereka, dll. Dengan tidak menggurui, aku cukup memberikan pertanyaan yang juga cukup mereka jawab sendiri tanpa harus menjawab di depanku.
Singkat cerita, proses itu berlangsung selama 4 bulan. Dan rekan-rekan buruh yang sering berinteraksi dengan aku justru bukanlah yang aktif pada akhirnya. Artinya, pendekatan yang terjadi adalah bersifat kasuistik. Dan dalam waktu 4 bulan pertama, aku harus berpindah tempat kontrakan, karena harus mendekati beberapa rekan yang justru menunjukkan keinginannya untuk bergabung dan memiliki kesadaran untuk memperhatikan diri mereka sendiri. Minimal mereka sudah mulai sadar bahwa mereka sudah diperlakukan tidak adil oleh tempat mereka bekerja.
Meski begitu, suasana dan kondisi demikian tidak bertahan lama. Perjuangan rekan-rekan juga mengalami pasang surut. Adakalanya mereka semangat ketika ada hal yang selalu mendorong mereka, dan ketika yang mendorong pergi atau sengaja memberikan kesempatan mereka untuk action sendiri, hilang juga semangat itu.
Singkat cerita, proses itu berlangsung selama 4 bulan. Dan rekan-rekan buruh yang sering berinteraksi dengan aku justru bukanlah yang aktif pada akhirnya. Artinya, pendekatan yang terjadi adalah bersifat kasuistik. Dan dalam waktu 4 bulan pertama, aku harus berpindah tempat kontrakan, karena harus mendekati beberapa rekan yang justru menunjukkan keinginannya untuk bergabung dan memiliki kesadaran untuk memperhatikan diri mereka sendiri. Minimal mereka sudah mulai sadar bahwa mereka sudah diperlakukan tidak adil oleh tempat mereka bekerja.
Meski begitu, suasana dan kondisi demikian tidak bertahan lama. Perjuangan rekan-rekan juga mengalami pasang surut. Adakalanya mereka semangat ketika ada hal yang selalu mendorong mereka, dan ketika yang mendorong pergi atau sengaja memberikan kesempatan mereka untuk action sendiri, hilang juga semangat itu.