Selasa, 27 April 2010

Karyo Mencari kredit.....


Iseng2 pagi hari aku dah ntn salah satu stasiun tv swasta. sebuah film yang dulu sekitar tahun 1998an (kalau gak salah) sangat popular di benak kita, yang menggambarkan keseharian kehidupan orang betawi asli di Jakarta, yang berhasil mengenyam pendidikan hingga menjadi sarjana, yang menggambarkan kesederhanaan, dan keperduliannya kepada keluarga. "Si Doel Anak Sekolahan"....yah dimana film itu diperankan oleh aktor yang terkenal seperti Rano Karno, Benyamin (alm), H. Tile (Alm), Maudy, Cornelia Aghata, Mandra, Basuki (alm), dan beberapa aktor terkenal lainnya.

Kebetulan sekali aku lagi nonton film tersebut, yang sekarang diputar ulang oleh RCTI. judulnya "Karyo mencari kredit..". Episode ini menceritakan sosok Karyo (Basuki Alm) yang mencoba mencari pinjaman modal untuk mengembangkan kredit batiknya.

Sebuah kepolosan dan kesederhanaan yang tergambar dalam cerita tersebut, dimana karyo berusaha mengajukan kredit pinjaman modal ke sebuah bank. Yang menarik adalah proses saat Karyo  mencoba menceritakan dan mencari bantuan untuk memperoleh kredit tersebut. Dan sebagai pendatang, yang di Jakarta tinggal kontrak rumah, ingin mengajukan pinjaman tanpa ada jaminan.bahkan KTP nya pun KTP sementara. Ternyata dengan keinginannya itu, si karyo berusaha mengakali si Mandra yang menurutnya cuma lulusan SD dan  bisa di bohongi. Hahahaa....ceritanya dikemas sebegitu menarik dan sangat natural. Sangat menggambarkan keseharian kehidupan yang bukan hanya terdapat pada keluarga tersebut, tetapi juga bisa saja menggambarkan kehudipan kita. apa lagi kalau melihat bagaimana si Karyo dengan bahasa manisnya berusaha mempengaruhi Mandra untuk menggadaikan sertifikat tanah engkong. sepertinya apa aja akan karyo lakukan untuk mendapatkan kredit itu.huhu...Memang lebih menarik kalau menonton filmya kok.

Aku suka aja ngelihat gimana kehidupan keseharian yang digambarkan dalam bentuk film, apalagi cara pembuatannya begitu natural.

Senin, 26 April 2010

Benarkah Kopi Tingkatkan Kesuburan?


Ada kabar gembira bagi  pecinta kopi ni. Pasalnya, penelitian di Amerika mengungkapkan bahwa mengkonsumsi kopi secara rutin dapat meningkatkan libido dan kesuburan baik pada pria maupun wanita. Nah hal ini aku baca dari artikel yang mengungkap  seminar Penanganan Gangguan Kesuburan pada pasutri di klinik Yasmin Kencana Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Minggu (25/4/2010).
Kepala Klinik Yasmin Kencana RSCM dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) Membenarkan hal ini lho. "Memang ada penelitian yang menyebutkan bahwa kopi dapat meningkatkan kesuburan," kata dr. Andon.
Meski demikian, dia juga mengingatkan kalau sampai saat ini belum ada penelitian yang tegas terkait kopi. Menurutnya, penelitian-penelitian yang ada belum mampu membuktikan adanya hubungan kopi dengan tingkat kesuburan. Bahkan, banyak juga penelitian yang justru membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa kopi atau zat kafein yang terkandung di dalamnya dapat mengakibatkan penurunan kesuburan. Hem agak kontraversial jg yah...

Memang ada tulisan-tulisan yang sangat tegas yang mengatakan kopi meningkatkan kesuburkan ataupun mengakibatkan penurunan kesuburan. Tetapi penelitian-penelitian yang ada saat ini, belum ada yang sangat bisa sahih atau di percaya gitu.

Meski demikian, kita sepertinya juga harus berhati-hati juga, khususnya bagi pasangan suami istri di masa subur.  Mengkonsumsi kopi meski bagaimana pun tetep harus dalam jumlah yang wajar. Kalau rokok, sudah ada hasil yang membuktikan bahwa merokok terbukti mampu menurunkan tingkat kesuburan dan menyebabkan kehamilan terganggu. "Tetapi yang jelas rokok jauh lebih berat dibandingkan kopi,", meskipun dua-duanya nggak baik juga.

Minggu, 25 April 2010

….Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani….

Ad Maiorem Dei Gloriam

….Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani….

Kalimat yang aku baca ketika menyambut aku masuk ke gereja St. Antonius Kotabaru Yogyakarta… Menyenangkan, karena kali pertama sejak entah berapa bulan yang lalu aku terakhir ikut misa di gereja itu. Bisa jadi terakhir dengan kekasih ku yang sekarang juga berada jauh.
Hemmm..minggu panggilan, itu yang aku baca dalam buku panduan, kalau minggu ini adalah minggu panggilan. Pantes aja yang tugas di gereja kebanyakan adalah frater, dan misanya dipimpin 8 pastor. Huiii hebatlah. Udah gitu pembukaan dibuka dengan tarian yang berjudul tarian panggilan. Yang nari romo lho, pake tarian jawa, Hebat. Ceritanya menggambarkan kalo romo itu tidak tergoda dengan godaan para wanita cantik, uang dan kekayaan duniawi. Selain itu diiringi dengan kelompok padua suara Sanatha Sadar (USD)…terbiasa dengan panggilan itu, dan kelompok band dari frater Kolsani Kotabaru. Meriah dan sangat ramai.
Kotbah pastornya pun sangat menarik. Ada salah satu cerita pastor tersebut yang saya ingat dan sangat menggambarkan situasi manusia saat ini. Begini cerita pastor tersebut : “Ada salag seorang romo di salah satu paroki gereja. Dalam kesehariannya, romo ini tidak pernah melakukan control atau melakukan pemeriksaan di sangkresti gereja. Suatu hari romo ini masuk kedalam sangkresti untuk melakukan pemeriksaan. Tiba-tiba sang romo menemukan sebuah kotak di didalam lemari yang berisi 3 telur dan uang 500 ribu rupiah. Karena kaget dan heran romo tersebut memanggil sang koster. Dan romo tersebut bertanya “koster kenapa ada kotak berisi 3 telur dan uang 500 ribu rupiah?” (kata romo sambil membentak). Jawab koster itu sambil takut-takut “ anu romo, saya diminta oleh bapak-dewan paroki untuk meletakkan sebuah telur kedalam kotak itu kalau kotbah romo itu tidak bagus”.
“Oh begitu”, jawab romo sambil tersenyum. Wah berarti selama 7 tahun saya di sini kotbah saya baru 3 kali yang tidak bagus. Pikir romo tersebut. Trus romo bertanya lagi tentang uang yang 500 ribu tersebut. “uang yang 500 ratus ribu ini untuk apa?”..jawab koster tersebut, “uang yang 500 ribu rupiah itu hasil dari penjualan telor yang sudah terkumpul sebelumnya mo”….
Kayaknya tu pastor cuma mau kasih ilustrasi kalau orang itu jangan gampang puas dengan apa yang udah dilakukan gt sih…tp gak tau juga. Itu yang aku tangkep dari cerita pastor itu.
Yah intinya manusia itu harus selalu melakukan refleksi diri dari setiap apa yang dia lakukan dan dia kerjakan, untuk melihat apakah itu sudah memiliki dampak yang baik atau belum bagi sesamanya. Gt kali ya..hahahahaaaa
Trus dalam misa minggu panggilan di kobar ini, pastornya dalam rangka promosi SJ (Sarekat Jesus). Intinya pastor berharap kepada kaum muda untuk mencoba merefleksikan panggilan dalam dirinya, untuk melihat apakah panggilan yang ada dalam dirinya itu sudah sesuai dengan panggilan Allah.
Seru deh misanya..puas….

Kamis, 22 April 2010

Kira2 Apa yang akan terjadi pada saat May Day 2010

May Day (1 Mei) adalah hari yang dimaknai sebagai hari buruh atau hari pekerja Internasional. hanya saja Indonesia sampai saat ini belum menetapkan atau bahkan tidak mau menetapkan bahwa 1 Mei adalah hari untuk memperingati buruh atau pekerja.

Banyaknya serikat buruh atau pekerja yang ada di Indonesia seperti SPN, SPSI, SBSI, SPTSK, FSBI, dll, telah banyak memberikan dampak yang sangat positif dengan membantu memberikan penyadaran bagi anggotanya akan hak dan kewajiban mereka sebagai pekerja/buruh. Selain itu, dengan munculnya serikat pekerja/buruh yang mandiri telah mengarahkan anggota dan pengurusnya untuk memperoleh pendidikan yang lebih dari sebelumnya. Dan tak jarang saat ini rekan-rekan buruh/pekerja yang telah menempuh pendidikan sampai dengan sarjana.

May Day 2010, ada gambaran bahwa pekerja/buruh sudah mulai tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, banyak kegiatan yang sudah mulai dilakukan yang bersifat positif dalam memperingati may day tersebut. contoh, beberapa serikat pekerja sudah mulai melakukan seminar, mengadakan pelatihan-pelatihan bagi anggotanya ; organisasi, capacity building, leadership, dll. Artinya bahwa kegiatan rekan2 pekerja sudah mulai mengarah akan kegiatan positif dan memiliki manfaat. Dalam melakukan tuntutan, rekan2 pekerja sudah mulai dengan hal2 yang bersifat negosiatif dan lebih profesional..


Meskipun dari awal penjajahan Belanda sampai sekarang, para pekerja/buruh selalu berjuang terkait hal yang sama yaitu "kesejahteraan", cara dan bentuk yang dilakukan sudah mengalami perubahan. Hal ini juga merupakan dampak dan pengaruh dari pemerintahan pada jaman dulu (orba) dan saat ini.


Harapannya, may day yang sampai saat ini belum bisa di sahkan oleh pemerintah Indonesia, dapat benar2 menjadi hari buruh internasional. Dan dengan semakin dewasanya pekerja/buruh yang ada di Indonesia saat ini mampu mengajak pemerintah yan memberikan contoh untuk juga mau berpikir secara dewasa, sehingga memperhatikan kepentingan aset negaranya berupa tenaga kerja yang ada..


Selamat merayakan hari buruh internasional...dah terus berjuang untuk pekerjaan dan upah yang layak bagi kita semua...
salam solidaritas....

Senin, 19 April 2010

All About Sukabumi.....(Edisi 4)

Proses Pengorganisasian

Aku mulai ditempatkan di Sukabumi sejak februari 2009 - Februari 2010. waktu yang lama juga untuk melakukan pengorganisasian. aku dibantu dengan salah seorang volunteer, yang merupakan orang asli sukabumi. namanya Ade Erna. biasa aku panggil dia Teh Ade. Dia dah berkeluarga dan punya dua orang anak perempuan. yang paling kecil sudah SMA saat ini. 

Awalnya aku disewakan sebuah tempat untuk tinggal di sukabumi. tempatnya gak luas, sekitar ukuran 4x5 meter gt lah. Dan berlokasi deket dengan kontrakan rekan-rekan buruh yang bekerja di PT. Doo Doo Lee. Aku mulai membangun jaringan dan berkenalan dengan mereka yang kost di sekitar kost aku. mulai dari ngobrol2, sampai liwetan (masak2 bareng dan makan bersama, dimana makanannya diletakkan di selembar daun pisang, trus dimakan bersama2 deh). seru emang pengalaman itu.

Mulai dengan bertanya dan mendengarkan bagaimana rekan2 tersebut bekerja dan apa yang mereka peroleh dari pekerjaan mereka, aku mulai menyisipkan racun2 untuk melakukan penyadaran kepada rekan2 tersebut. dengan memberikan pertanyaan seputar hak2 yang mereka yang mereka dapat dalam bekerja, serta bagaimana berhitung tentang pengeluaran untuk kebutuhan selama sebulan mereka, dll. Dengan tidak menggurui, aku cukup memberikan pertanyaan yang juga cukup mereka jawab sendiri tanpa harus menjawab di depanku.

Singkat cerita, proses itu berlangsung selama 4 bulan. Dan rekan-rekan buruh yang sering berinteraksi dengan aku justru bukanlah yang aktif pada akhirnya. Artinya, pendekatan yang terjadi adalah bersifat kasuistik. Dan dalam waktu 4 bulan pertama, aku harus berpindah tempat kontrakan, karena harus mendekati beberapa rekan yang justru menunjukkan keinginannya untuk bergabung dan memiliki kesadaran untuk memperhatikan diri mereka sendiri. Minimal mereka sudah mulai sadar bahwa mereka sudah diperlakukan tidak adil oleh tempat mereka bekerja.

Meski begitu, suasana dan kondisi demikian tidak bertahan lama. Perjuangan rekan-rekan juga mengalami pasang surut. Adakalanya mereka semangat ketika ada hal yang selalu mendorong mereka, dan ketika yang mendorong pergi atau sengaja memberikan kesempatan mereka untuk action sendiri, hilang juga semangat itu. 

Kamis, 15 April 2010

Koja Berdarahhhhhhh....

“Ketika Kepentingan Sudah Bermain di Sini”


Lagi – lagi peristiwa berdarah yang juga berujung munculnya korban jiwa, tidak dapat dibendung lagi..tragis memang. Tindak kekerasan yang memicu terjadi bentrokan antara warga dan aparat di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/4), akibat kekeliruan dalam pendekatan terhadap masyarakat. Bentrokan ini merupakan akumulasi dari dampak penerapan pendekatan keamanan yang lebih dominan dalam kebijakan pembangunan.
Pola seperti itu semestinya tidak dipakai, dan lebih mengedepankan pendekatan melalui diplomasi. Kita bisa melihat di televisi atau membaca di media cetak dan elektronik, kalau Selama ini banyak penggusuran yang dilakukan oleh satpol PP yang menimbulkan perlawanan akibat kekeliruan dalam pendekatan. Terlepas dari setuju dan tidak setuju, yang jelas pendekatan yang mengarah pada pemaksaan pasti akan menimbulkan perlawanan. (iya gak sih?)

kalau mau melihat lebih dekat, sebenarnya proses eksekusi hanya bagian kecil dari pendekatan tersebut, sehingga yang lebih utama adalah diplomasi dengan masyarakat, baik itu menyangkut kebijakan yang berpihak kepada mereka, dan tata ruang, maupun diplomasi melalui tokoh agama serta tokoh masyarakat. Tapi sepertinya yang terjadi malah tidak demikian, karena sudah merasa menang hitam di atas putih, banyak hal yang dilakukan dengan semena-mena.

Ada baiknya kalau Sekarang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polri mengkaji ulang praktik penegakan hukum dengan cara seperti itu. Apabila dalam penegakan hukum aparat keliru dalam melangkah, akan menyulut kemarahan masyarakat, yang akhirnya tidak tanggung-tanggung memakan korban jiwa.

Dan perlu juga kita ketahui, kalau masyarakat itu sangat mudah untuk terprovokasi terutama dengan hal yang menyangkut kepentingan – kepentingan kelompok dan individu. Kalau saya boleh sedikit mengkutip kalimat dari salah seorang pakar dari UGM Yogyakarta, menurut Arie, saat ini masyarakat sedang mengalami frustasi, sehingga sangat berpotensi terprovokasi.

Bentrok seperti di Tanjung Priok bisa terjadi di mana pun apabila tidak ada koreksi dan perbaikan dari kedua pihak. Sehingga kejadian tersebut menjadi akhir dari pendekatan keamanan yang dilakukan aparat, karena jika masih dilakukan cara seperti itu, kemungkinan akan kembali jatuh korban di kalangan masyarakat, Satpol PP, Polri maupun pihak lain. Selain itu, masyarakat saat ini mudah marah, karena ada gejala ruang dialog mereka semakin sempit. Adapun alas an lain, kemungkinan adanya pengelompokan dan degradasi sosial di kota besar seperti di Jakarta, rentan terjadi konflik dan tindak kekerasan, terutama terkait dengan kebijakan pemerintah dalam pembangunan.

Rabu, 14 April 2010

Jurus Jitu Atasi Rengekan Si Kecil

Saat menginginkan sesuatu, biasanya si kecil merengek. Tapi, akan menjadi tidak baik jika si kecil menjadikan rengekan sebagai "senjata" untuk selalu mendapatkan keinginannya.
Umumnya, anak mulai sering merengek di usia 4 tahun ke atas. Hal terpenting yang Anda ketahui adalah jangan pernah membiarkan si kecil menjadikan rengekan sebagai kebiasaan. Atasi masalah ini dengan empat cara berikut.
1. Jangan luluh dengan rengekan
Cara paling baik agar si kecil tidak selalu merengek adalah dengan tidak mendengarkannya, jika ia tidak berbicara dengan jelas. Saat si kecil mulai merengek, katakan padanya untuk berbicara dengan baik dan mintalah dengan tegas padanya untuk menghentikan rengekan.
Jangan mendengarkan apa yang ia katakan sebelum ia menyampaikannya dengan baik. Hal ini tidak hanya untuk menghentikan rengekannya tetapi juga melatihnya untuk berkomunikasi dengan baik.
2. Tunjukkan nada suara yang tepat
Pilih waktu yang tepat untuk menunjukkan mengapa merengek itu tidak baik dilakukan. Kuncinya adalah untuk memastikan si kecil tahu perbedaan antara suara merengek dan nada berbicara normal.
Tunjukkan padanya nada suara yang normal saat meminta sesuatu atau berbicara. Hal ini sangat penting agar si kecil tahu bagaimana berbicara yang benar dan mengungkapkan keinginan tanpa harus merengek.
3. Hargai usahanya
Jika Anda terus-menerus memberitahunya untuk mengurangi dan menghentikan rengekan, ia pasti akan berusaha untuk melakukannya. Upaya apapun yang dilakukannya meskipun belum sesuai yang dicontohkan, harus Anda hargai.
Apalagi jika si kecil sudah bisa mengurangi rengekannya tidak sesering sebelumnya. Berikanlah pujian, hal itu akan memotivasinya untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik.
4. Konsekuensi
Apabila Anda sudah memberitahunya berkali-kali dan ia tetap melakukan rengekan, harus ada konsekuensinya. Anda bisa memberikannya hukuman dengan mengurangi waktunya untuk menonton televisi atau tidak mendengarkannya sama sekali saat ia merengek.
Tapi, jangan "menyerah" untuk memberitahunya kalau merengek itu tidak baik dan ada konsekuensinya jika hal itu terus dilakukan.

Minggu, 11 April 2010

Good Day (In Pontang)


Hari ini aku seharian pergi ke Pontang sebuah daerah di Serang, Banten, dimana daerah tersebut dekat dengan pesisir pantai.  mayoritas masyarakat di sana bekerja sebagai petani nelayan. 
Awal yang menarik karena pertemanan dengan mas Puji, orang yang aku kenal setelah kenal dengan Prabowo (alm). orang yang sama dengan prabowo, dengan ideologi dan tujuan untuk berjuang untuk masyarakat juga. untuk satu hal ini aku bisa acungkan jempol buat Dia. Kalau mas puji ini mau serakah, banyak peluang dan kesempatan untuk membuat dirinya kaya raya secara materi.

Tujuan utama aku ikut ke Pontang adalah untuk melihat beberapa usaha budidaya laut yang sudah berjalan dan berhasil. kendala yang utama di sini adalah masalah pendanaan bagi pengembangan usaha tersebut khususnya rumput laut, udang dan kepiting. dan beberapa jenis tersebut telah di pelihara dalam tambak.

aku diajak untuk melihat beberapa tempat yang digunakan untuk pengembangan rumput laut. dan baru satu tempat itu saja yang bisa kami kunjungi karena keterbatasan waktu aku. kami menggunakan mobil untuk mencapai lokasi pinggir pantai tersebut. dan membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk sampai dilokasi itu. tidak ada kendaraan umum untuk bisa sampai kesana. sepanjang jalan, banyak sekali jalan yang berlubang dan tidak diperbaiki oleh pemerintah. satu hal yang menarik perhatianku, ada sepanduk yang dibuat masyarakat sekitar dengan tulisan "RUSAKNYA JALAN MENGGAMBARKAN PEMERINTAHAN YANG RUSAK JUGA".
Ini menggambarkan betapa masyarakat sekitar sudah kehabisan kesabaran dengan janji2 pemerintah yang diberikan kepada mereka. inilah bentuk perlawanan yang masif. selain itu aku juga menemukan sepanduk yang bertulis "JALAN YANG BERLUBANG, MENJADIKAN BANYAK ORANG MENCARI LOBANG BERJALAN".....what is the mean?

Di sana saya diajak oleh mas Puji untuk ketemu dengan beberapa orang yang punya pengalaman dan keahlian berbeda2. ada yang selama 7 tahun menggeluti bidang rumput laut, ada kang Jack yang 15 tahun menggeluti bidang tambak udang dan kakap. saya diajak melihat lokasi untuk pembudidayaan rumput laut ditempat yang masih mereka sembunyikan. jauh dari pesisir pantai dan kami harus menggunakan perahu untuk bisa kesana. menarik memang lokasi tersebut. banyak hal yang mereka ceritakan terkait konsep untuk pengembangan hal itu. kembali lagi mereka terbentur dengan masalah pendanaan.

akhirnya dalam perjalanan pulang, kami sepakat untuk kerjasama dalam mengembangkan khususnya rumput laut. kami bagi tugas dan peran.....semoga ini berjalan lancar, dan aku bisa dapet investor.


Minggu, 04 April 2010

Mengawali April 2010

Awal April 2010

Kamis, tgl 1 April aku mulai perjalanan setelah selesai semua pekerjaan aku di Jakarta. Ada rencana mengadakan perjalanan ke Yogyakarta untuk sementara waktu seperti yang sudah direncankan sebelumnya.
Kamis pagi saya mulai dengan datang ke Gedung Sentral Mulia ANTV di Kuningan, Jakarta. Di sana saya melakukan interview dengan pihak ANTV sebagai reporter. Setelah mengalami pembicaraan singkat, kami langsung berbicara tentang tugas dan pengalaman kerja saya. Dan pembicaraan kami berhenti setelah pembahasan mengenai salary. Yang pasti tidak ada kecocokan terkait hal itu.
Setelah interview di Sentral Mulia, aku melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Bandung. Karena perjalanan tidak aku persiapkan sebelumnya, so cari kendaraannya juga serba dadakan. Karena taunya Cuma naik bus, yasudah naik bus saja. Itu pun harus ke kampung rambutan dulu. Hehe… akhirnya perjalanan ke Bandung aku lewati dengan naik bus patas dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 3 jam.
Dasar apes, aku kebelet pipis pas sudah tiba di Luwie Panjang, yang masih kurang lebih 0.5 jam lagi baru nyampe ke Bandung. Dan gak terbiasa menahan kencing, aku terpaksa turun dari bus tersebut dan mencari kamar mandi. Setelah kencing, aku baru mencari tau kira2 berapa lama lagi untuk bias ke Bandung dan harus naik apa. Celakannya dari 2 orang yang diTanya mereka menjawab tidak tahu, dan klo tau pun mereka tidak tau musti naik apa kesananya. Waduh….
Akhirnya dapet temen yang juga mau ke Tasik Malaya. Dia ngajakin naik kendaraan yang ke Cileunyi. Katanya dari situ aku bisa dapet kendaraan yang langsung ke Bandung (Cicaheum). Yah bener juga ternyata meskipun butuh waktu seteah jam untuk sampai Cileunyi. Dan dari Cileunyi menuju Cicaheum ternyata membutuhkan waktu 45 menit sudah dengan macet. Ternyata Bandung adalah tempat yang tidak jauh beda dengan Jakarta, kalo dilihat dari segi kemacetan dan kepadatan kendaraannya. Sumpah…panasnya pun sama saja dengan Jakarta (gak bermaksud membandingkan ya), maaf…
Rencana untuk menginap semalam di Bandung ternyata gak terlaksana, karena pas mo beli tiket ke Jogja untuk hari jumatnya sudah Habis. Adanya buat hari kamis. Yasudah terpaksa ambil untuk hari kamis nya saja. Dan dari jam 2 siang sampai jam 7 malam saya menunggu di cafĂ© sambil nonton bola ala Indonesia. Hheheheheee…. Sampai di Jogja esok harinya (jumat, 2 april 2010). Aku langsung menuju ke Pakem di Tempat Budhe tercinta.
Awal2 di Jogja, aku dah menyempatkan diri untuk pergi ke makan simbah dan keluarga yang di Kenaruhan, Cuma yang di Surodadi belum sempat. Maaf mbah. Selain itu aku sempet mampir buat makan siang di oseng-oseng Lombok ijo..hohoho…hot2… keesokkan harinya, aku ikut perayaan misa malam paskah di gereja Maria Asumpta Pakem. Lumayan lama juga misanya 3 jam. Itupun sudah tidak menggunakan acara baptisan. Udah begitu menggunkan bahasa jawa. Wah-wah…tambah deh. Selesai misa, aku dan sohib aku Bayu, punya rencana mau ikut acara kurban dengan temen-temen di Tarakanita Jogja. Tapi aku ma bayu datengnya dah kemaleman, padahal baru jam 11 malem kostnya temen aku dah ditutup. Yasudah akhirnya mereka ngajakin ke Ganjuran, tempat ziarah di Bantul. Wah kebetulan banget soalnya aku juga punya rencana untuk kesana. Oya akhirnya daging kurbannya Cuma dibungkusin di plastik buat berdua dengan bayu.
Di ganjuran kami sampai sana jam 12an malem. Kami berdoa trus bikin acara masing2. Gak seru sih, soalnya temen2 yang ada pasangannya pada misah gak tau kemana…hohoho,,,biasalah mereka semua sedang melepas rindu. Untunglah ada beberapa yang tidak membawa pasangan dan bernasib sama dengan aku, seperti bertus juga, girlfriendnya ada di Belanda sedang Studi S2. Jadi bisa banyak2 cerita sampai pagi. Dan setelah ngobrol2, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat sunrise di Pantai Parangtritis. Tapi sayangnya tu matahari kagak kelihatan munculnya. Salah tempat ni kayaknya kami. Hahaaaa…tp gpp, cm sempet foto2 sebentar trus aku ma bayu melanjutkan perjalanan pulang ke Pakem. Kami pisah di pantai. Oya aku dan bayu sempet sarapan soto pak man yang deket dengan Galeria di Yogyakarta. Lumayan untuk menghilangkan ngantuk….